Bismillah..
Hai bun.. Proses produksi di Bajuyuli itu kurang lebih seperti ini:
Rencana produksi --> Pembelian bahan baku (kain dlsb) --> pemotongan --> penjahitan --> finishing --> storing di gudang
Artikel ini kami mau bahas sedikit tentang pemotongan kain
Memotong kain di masyarakat biasa disebut dengan "ngampar" kain, karena memang kain diamparkan, ditumpukkan, lalu dipotong.
Prinsip motong kain itu sebenarnya simple: tumpukkan kain, gambar polanya, potong deh pakai pisau potong kain khusus..
Tapi.... prinsipnya memang simple dan sederhana, namun dalam pengerjaannya tidak semudah itu loh.. banyak kendala yang dihadapi oleh tukang potong kami, seperti: kain yang cacat, kain yang lici, kain yang kriting kriting, pisau yang tumpul, daaannn masih banyak lagi..
Makannya di setiap produksi konveksi, atau tukang jahit, biasanya tukang potong itu yang paling berpengalaman. karena orang belajar motong kain itu biasanya dimulai jadi asisten tukang potong bertahun tahun, baru berani jadi tukang potong yang utama.
Proses potong kain ini adalah hub/sentral dari produksi baju gamis anak Bajuyuli, soalnya dari sini semua kain dipotong, lalu dibagikan ke seluruh vendor jahit Bajuyuli. Pemotongan kain ini dilakukan di satu tempat, sedangkan penjahitan dilakukan di kurang lebih 5 tempat loh bun.. Oleh karenanya pemotongan tidak boleh salah, kalau salah, seluruh proses jahit bisa salah.
Oya.... ada proses yang lupa kami kasih tau, yaitu cek kain! cek kain ketika datang dari supllier kain itu penting sekali! jujur saja di awal awal Bajuyuli kami menghadapi banyak sekali barang cacat, bahkan bisa sampai 50 pcs per batch produksi! bayangkan banyak banget...
Alhamdulillah Allah SWT kasih hidayah ke kami, bahwa sebelum dipotong itu kain harusnya dicek dulu, dengan tujuan kalau kain itu reject/banyak nodanya, bisa dikembalikan ke supplier kain. Masalahnya kalau kain tidak dicek dulu, tukang potong akan menumpukkan kain helai demi helai, dan ini tidak bisa digulung lagi! jadi tidak bisa dikembalikan deh ke supplier kain.
Sebelum metode cek kain kami terapkan, jumlah produk reject Bajuyuli itu kurang lebih 7-10%, setelah cek kain kami berlakukan, reject gamis anak yang kami produksi tidak sampai 2%. ini lumayan banget jadi penghematan.
Ya sekian saja sharing kami tentang proses produksi potong kain di Bajuyuli, mudah-mudah-an menginspirasi.
Hai bun.. Proses produksi di Bajuyuli itu kurang lebih seperti ini:
Rencana produksi --> Pembelian bahan baku (kain dlsb) --> pemotongan --> penjahitan --> finishing --> storing di gudang
penggambaran pola kain Bajuyuli |
Artikel ini kami mau bahas sedikit tentang pemotongan kain
Memotong kain di masyarakat biasa disebut dengan "ngampar" kain, karena memang kain diamparkan, ditumpukkan, lalu dipotong.
Prinsip motong kain itu sebenarnya simple: tumpukkan kain, gambar polanya, potong deh pakai pisau potong kain khusus..
Tapi.... prinsipnya memang simple dan sederhana, namun dalam pengerjaannya tidak semudah itu loh.. banyak kendala yang dihadapi oleh tukang potong kami, seperti: kain yang cacat, kain yang lici, kain yang kriting kriting, pisau yang tumpul, daaannn masih banyak lagi..
Makannya di setiap produksi konveksi, atau tukang jahit, biasanya tukang potong itu yang paling berpengalaman. karena orang belajar motong kain itu biasanya dimulai jadi asisten tukang potong bertahun tahun, baru berani jadi tukang potong yang utama.
Proses potong kain ini adalah hub/sentral dari produksi baju gamis anak Bajuyuli, soalnya dari sini semua kain dipotong, lalu dibagikan ke seluruh vendor jahit Bajuyuli. Pemotongan kain ini dilakukan di satu tempat, sedangkan penjahitan dilakukan di kurang lebih 5 tempat loh bun.. Oleh karenanya pemotongan tidak boleh salah, kalau salah, seluruh proses jahit bisa salah.
pola atau patrun kain gamis anak Bajuyuli |
Oya.... ada proses yang lupa kami kasih tau, yaitu cek kain! cek kain ketika datang dari supllier kain itu penting sekali! jujur saja di awal awal Bajuyuli kami menghadapi banyak sekali barang cacat, bahkan bisa sampai 50 pcs per batch produksi! bayangkan banyak banget...
Alhamdulillah Allah SWT kasih hidayah ke kami, bahwa sebelum dipotong itu kain harusnya dicek dulu, dengan tujuan kalau kain itu reject/banyak nodanya, bisa dikembalikan ke supplier kain. Masalahnya kalau kain tidak dicek dulu, tukang potong akan menumpukkan kain helai demi helai, dan ini tidak bisa digulung lagi! jadi tidak bisa dikembalikan deh ke supplier kain.
Sebelum metode cek kain kami terapkan, jumlah produk reject Bajuyuli itu kurang lebih 7-10%, setelah cek kain kami berlakukan, reject gamis anak yang kami produksi tidak sampai 2%. ini lumayan banget jadi penghematan.
Ya sekian saja sharing kami tentang proses produksi potong kain di Bajuyuli, mudah-mudah-an menginspirasi.