Bismillahirrahmanirrahim...
Anak anda sering memukul anda? mukul adeknya? mukul orang lain? tenang anda bukan sendirian, hampir semua orang tua zaman sekarang mengalami hal ini.
Kenapa sih bisa gitu? macem macem alasannya yang paling jelas adalah jika dicontohkan memukul oleh orang tuanya (misal orang tua yang sedang bertengkar sambil pukul-pukulan), atau meskipun kehidupan orang tua dan orang sekitarnya tidak ada hal "pukul-memukul", tontonan di TV menyajikan hal ini. Bahkan kartun pun sekarang pukul-pukulan, antara robot baik dan robot jahat. Meskipun pertarungan robot kartun ini secara konteks adalah bagus, tapi anak kecil tidak bisa membedakan mana baik dan mana buruk.
Berikut solusi praktis supaya kebiasaan memukul pada anak kecil bisa hilang:
Dan skorsing ini pun jangan terlalu keras, cukup dipisahkan dipojokkan ruangan, atau berhenti bicara pada sang anak selama beberapa waktu. Anda harus disiplin menerapkan ini, anak anda pasti nangis dan marah, tapi ini untuk kebaikannya sendiri kok. Dengan penerapan skorsing ini, sang anak jadi tau kalau misalkan dia memukul akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri, harapannya si anak enggan melakukannya karena takut diskors.
Selamat mencoba
Anak anda sering memukul anda? mukul adeknya? mukul orang lain? tenang anda bukan sendirian, hampir semua orang tua zaman sekarang mengalami hal ini.
ilustrasi anak memukul |
Kenapa sih bisa gitu? macem macem alasannya yang paling jelas adalah jika dicontohkan memukul oleh orang tuanya (misal orang tua yang sedang bertengkar sambil pukul-pukulan), atau meskipun kehidupan orang tua dan orang sekitarnya tidak ada hal "pukul-memukul", tontonan di TV menyajikan hal ini. Bahkan kartun pun sekarang pukul-pukulan, antara robot baik dan robot jahat. Meskipun pertarungan robot kartun ini secara konteks adalah bagus, tapi anak kecil tidak bisa membedakan mana baik dan mana buruk.
Berikut solusi praktis supaya kebiasaan memukul pada anak kecil bisa hilang:
1. Contohkan yang baik baik
Ini vital bun, anak adalah peniru ulung. Dia akan sangat mudah menirukan apa yang dicontohkan ke dirinya. Bahkan ada teori yang bilang bahwa tidak perlu parenting pada anak, yang utama membenahi orang tua agar berprilaku baik, nantinya sang anak akan mengikuti dengan sendirinya.2. Kurangi nonton TV
Ini yang sangat suliit dikontrol. Tayanga di televisi meskipun itu kartun untuk anak anak, kadang memuat konten konten yang negatif, dan bisa memengaruhi pola pikir sang anak. Seperti contoh kartun robot yang kami tulis di paragraf pertama, si anak bisa saja menganggap memukul adalah perilaku baik karena dia melihat robot kartun melakukan hal itu.3. Kurangi gadget
kalau tayangan di TV ada komisi penyiaran Indonesia yang menyaring konten konten negatif, meskipun tidak sempurna. Nah kalau gadget ini lebih liar lagi dan lebih berbahaya daripada TV, makannya hati hati ya bun. Tips paling mudah adalah jangan berikan kontrol penuh gadget pada sang anak, jadi main gadget boleh, tapi gadget tersebut dipegang oleh anda atau orang dewasa lainnya.4. berlakukan skorsing
Skorsing atau hukuman ini jangan anggap seperti hukuman orang jaman dulu ya bun. Kita sebagai orang tau harus menganggapnya ini adalah konsekuensi atas perilaku sang anak. Jadi jangan hanya konsekuensi buruk yang diberikan, tapi konsekuensi baik juga harus diberikan jika sang anak melakukan prestasi.Dan skorsing ini pun jangan terlalu keras, cukup dipisahkan dipojokkan ruangan, atau berhenti bicara pada sang anak selama beberapa waktu. Anda harus disiplin menerapkan ini, anak anda pasti nangis dan marah, tapi ini untuk kebaikannya sendiri kok. Dengan penerapan skorsing ini, sang anak jadi tau kalau misalkan dia memukul akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri, harapannya si anak enggan melakukannya karena takut diskors.
Selamat mencoba