Jual gamis anak perempuan murah

Mendidik Anak Dalam Islam

Mendidik Anak Dalam Islam
Mendidik Anak Dalam Islam
Memiliki keturunan adalah salah satu hakikat manusia, mendidik anak sudah menjadi kewajiban bagi orang tua. Jadilah contoh yang baik untuk anak, berikanlah ilmu ilmu terbaik untuk anak kita, dan yang pastinya ajarkanlah ajaran yang baik sesuai syariat Islam.

Sabda Rasulullah, ''Sesungguhnya, setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci (fithrah, Islam). Dan, karena kedua orang tuanyalah, anak itu akan menjadi seorang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.''

Sabda ini bisa diartikan, buruk tidaknya anak kita nanti adalah tergantung bagaimana kita mendidiknya. Jika kita mendidik dengan ajaran yang baik, tentu hasilnya akan baik. Jika kita mengajarkan hal hal yang buruk, tentu anak kita juga akan buruk.

Dalam Alquran dan hadits, telah diterangkan tentang bagaimana cara mendidik anak. Antara lain harus taat dan patuh pada orang tuanya, tidak menyekutukan Allah, tidak melawan perintah-Nya, tidak berbohong, dan masih banyak lagi. Acuan yangb isa dilihat, QS 9:23, 46:15, 17:23, 17:24, 29:8, 31:15, 37:102, 2:83, 17:24, 4:36, 6:151, 31:14, 12:99, 12:100, 17:23, 19:14, 19:32, 29:8, 46:15].

Setelah dewasa, anak wajib memberikan nafkah pada orang tuanya yang sudah tidak berdaya [2:215, 30:38], anak juga wajib memberikan nasihat pada orang tua [QS 19:42, 19:43, 19:44, 19:45], mendoakannya [QS 14:41, 17:23, 17:24, 19:47, 26:86, 31:14, 71:28], dan merawatnya ketika mereka sudah tua [QS 17:23, 17:24, 29:8, 31:14, 31:15, 46:15].

Abdullah Nashih Ulwan telah merangkum tata cara mendidik anak menurut syariat Islam dan sunnah Rasulullah yang ia tulis dalam buku yang berjudul Tarbiyah Al-Awlad Al-Islam, yang secara harafiah berarti Pendidikan Anak Menurut Islam. Buku tersebut sangat fundamental, komperhensif, serta juga dijabarkan panduan teknis dan praktis dalma mendidik anak. Yang utamanya bertuju pada membuat anak menjadi anak yang shaleh. Buku itu terdiri dari  dua hal utama. Yang pertama adalah tentnag makna pendidikan. Dimana menurutnya pendidikan bukanlah sekedar mengarahkan anak menjadi tujuan tertentu, tapi lebih dari itu, yaitu membuat kehidupan. Silahkan baca sendiri ya bun bukunya. He he.

Berikut adalah 4 fase umum dalam mendidik anak yang sudah kami himpun dari berbagai sumber:

1. Usia 0 – 6 Tahun.

Pada usia ini manjakanlah anak anda dengan seluruh kasih sayang yang anda punya. Usahakan jangan pernah memarahi anak anda, apalagi sampai memukul. Karena dalam usia segini mereka tidak tahu apa apa tentang mana baik dan mana buruk. Masa ini lah tugas orang tua untuk menanamkan prinsip hidup anak kita untuk jangka panjang.
Dekatkanlah diri anda sedekat mungkin pada anak anda sampai anak anda merasa nyaman, ini akan memberikan memori manis buat anak anda ketika nanti sudah besar.

2. Usia 7 – 14 Tahun.

Pada usia 7-14 tahun sudah saatnya kita orang tua menanamkan nilai nilai kedisipilinan dan tanggung jawab. “Perintahlah anak-anak kamu supaya mendirikan shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh tahun dan asingkanlah tempat tidur di antara mereka (lelaki dan perempuan). Pukul itu pula bukanlah untuk menyiksa, cuma sekadar untuk mengingatkan mereka. Janganlah dipukul bagian muka karena muka adalah tempat penghormatan seseorang. Allah SWT mencipta sendiri muka Nabi Adam.” (HR: Abu Daund)
Dalam fase ini anak anak mempersiapkan dirinya untuk menuju fase dewasa dan baligh. Oleh karenanya perlakukanlah anak anda sebagai “manusia” yang utuh.


3. Usia 15 – 21 Tahun.

Ini adalah fase remaja, dimana sikap sikap melawan sudah muncul dari dirinya sendiri. Merasakan juga kan kalah anda waktu remaja itu sering melawan orang tua?

Pada fase ini anak anda sudah tidak suka diperintah atau didikte. Posisikanlah diri anda sebagai teman sang anak, yang siap berbicara dengan kepala dingin dan mendengarkan apa keinginan sang anak. Didiklah anak anda dengan contoh contoh pengalaman. Kalau perlu temukanlah anak anda dengan seseorang yang dirasa bisa jadi panutan utama untuk sang anak.
Berhati hatilah pada fase ini, karena jika kita orang tua terlalu keras dan tidak cerdas, bisa bisa anak kita terjerumus ke lubang pergaulan yang tidak baik.


4. Usia 21 tahun keatas.

Fase ini adalah fase terakhir dan merupakan hasil dari ketiga fase sebelumya. Baik buruknya anak anda dalam fase ini sangat ditentukan oleh pendidikan yang anda berikan pada masa lalu pada anak anda. Di sini anda sudah tidak bisa lagi berusaha untuk “menyusupi” pikiran anak anda, yang anda bisa hanyalah menasihati dan memberikan pertimbangan.
Pengaruh dunia luar jauh lebih besar terhadap diri sang anak dibandingkan pengaruh orang tua. Meskipun demikian, jangan pernah menyerah untuk mendidik anak kita sampai usia berapapun dia.

Semoga bermanfaat.