 |
| Mendidik anak |
Sebagian besar orang tua
mengira parenting hanyalah berarti mendidik anak. Sebenarnya tidak
salah, tetapi arti parenting ternyata tidak hanya sebatas pada kata
“mendidik anak” semata. Parenting adalah bagaimana cara pembelajaran
yang harus dipahami oleh orang tua dalam berinteraksi dengan sang buah hati.
Interaksi ini meliputi bagaimana memberi makan dan minum, arahan, mengajari
mengenakan pakaian, hingga bagaimana memberikan proteksi pada anak.
Parenting adalah Pola Asuh. Mengapa Orang Tua Perlu Belajar Parenting?
 |
Parenting adalah Pola Asuh |
Orang tua merupakan sekolah pertama
bagi anak-anak sebelum akhirnya ia duduk di bangku pendidikan bersama
teman-teman sebayanya. Inilah mengapa orang tua amat perlu belajar ilmu parenting,
agar bisa menjadi contoh dan teladan terbaik dalam membentuk karakter anak
menjadi pribadi yang membanggakan. Pastinya, setiap anak tidak bisa diasuh
dengan cara yang sama pula.
Melalui pembelajaran parenting,
orang tua akan lebih tahu bagaimana cara melarang si kecil tanpa harus
membuatnya menangis, mengetahui apa sebenarnya yang menjadi kebutuhan utama
sang anak, dan mengajari berbagai hal lain yang dibutuhkan sang buah hati untuk
tumbuh kembangnya.
Tidak hanya paham bagaimana
mendidik anak, orang tua pun harus melek dan mengikuti pergeseran zaman.
Berbeda zaman, tentu cara orang tua dalam mendidik anak pun tidak bisa
disamakan. Tidak ada salahnya menjadi orang tua modern yang peka perubahan dan
mengikuti zaman, tetapi tetap beri batasan pada sang buah hati agar ia tidak
terjerumus dalam pergaulan yang tidak benar.
Jenis-Jenis Parenting yang Perlu Diketahui
 |
Jenis-Jenis Parenting yang Perlu Diketahui |
Nah, sebelum orang tua memilih
untuk mengikutsertakan sang buah hatinya dalam sekolah khusus Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), sebaiknya ketahui terlebih dahulu jenis-jenis parenting
berikut ini.
1. Parenting
Authoritarian
Ciri khas jenis parenting ini
adalah sifat orang tua yang otoriter, suka menghukum ketika anak melakukan
kesalahan, dan membatasi segala aktivitas anak. Jenis parenting ini
menuntut anak untuk selalu menuruti apa saja keinginan orang tua, bersikap
tegas dan terkadang menuju keras, dan melarang anak untuk mendebat atau
membantah apa yang menjadi pendapat dari orang tua. Jika orang tua mengasuh
anak dengan cara ini, ditakutkan sang anak akan tumbuh menjadi pribadi yang
pasif dan tidak mampu bersosialisasi serta beropini dengan baik.
2. Parenting
Neglectful
Jenis parenting ini
melibatkan orang ketiga atau yang sering disebut pengasuh. Orang tua jadi tidak
terlibat secara langsung pada sang buah hati dan menganggap urusan pribadi
mereka jauh lebih penting daripada tumbuh kembang sang anak. Padahal, parenting
adalah bagaimana orang tua mendidik anak sendiri, bukan menyerahkan pengasuhan
anak kepada orang lain. Nantinya, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang kurang
perhatian orang tua dan tidak mandiri.
3. Parenting
Authoritative
Jenis parenting ini
adalah yang paling direkomendasikan, karena orang tua memberikan dukungan
sepenuhnya terhadap anak, dan membebaskan sang anak untuk melakukan aktivitas
yang ia sukai selama itu tidak berada pada jalur yang keliru. Anak yang
mendapatkan pola asuh ini akan bertumbuh lebih mandiri, pandai bersosialisasi,
berani beropini, dan sangat percaya diri.
4. Parenting
Indulgent
Terakhir adalah parenting
indulgent, cara pengasuhan dengan keterlibatan orang tua sepenuhnya tapi
tidak memerhatikan sikap dan tingkah laku sang anak. Sang buah hati bebas untuk
melakukan apa pun yang disukainya. Di sini, orang tua sangat percaya bahwa anak
akan lebih mandiri, percaya diri, dan kreatif nantinya. Namun, anak justru akan
tumbuh menjadi pribadi yang tidak mampu menjaga sikap dan perilakunya.
Demikian tadi ulasan singkat
mengenai pengertian parenting dan jenisnya. Pada intinya, parenting
adalah pola asuh yang didapatkan oleh anak langsung dari orang tua kandung
mereka, karena sekali lagi, orang tua adalah sekolah terbaik bagi tumbuh
kembang anak-ank. Semoga bermanfaat.